Senin, September 24, 2007

AKU CINTA PADAMU, TUHANKU...

Beberapa saat ini aku kembali dihadapkan pada kenyataan hidup yang sejati. Bahwa manusia diciptakan itu bukan tanpa problem. Bahwa seberapa berat problem itu adalah kesanggupan dari manusia itu untuk menanggungnya. Kadang, apa yang aku punya dan aku rasa saat ini sangatlah berat. Tapi, saat aku dihadapkan pada problem hidup orang lain, aku masih sangatlah bersyukur dengan apa yang aku terima. Yups, segalanya kubiarkan sesuai dengan KehendakNYA. Kupasrahkan segalanya...

Allah Yang Maha Baik, aku tahu kalau Kau tidak akan memberikan persoalan yang aku tidak sanggup menanggungnya. Saat tubuhku letih, jiwaku penat dan otakku terhenti, kumohonkan bantuanMu untuk sedikit kusandarkan permasalahanku. Bantulah aku untuk menyelesaikan apa yang telah aku mulai. Dan semoga menjadi baik dan membawa kebaikan pada akhirnya. Allah Tuhanku... Aku tau Kau selalu dan selalu ada untuk menghibur dan memberiku kekuatan. Biarkan aku datang dan memelukMu. Mendekap pasrah dalam keheningan dan kebisuan jiwaku. AKU CINTA PADAMU, TUHANKU...

Rabu, September 05, 2007

Aku Sudah Berdamai dengan Hatiku

Belum lama berselang, aku sulit berdamai dengan hatiku, terutama yang berkaitan dengan masalah perasaanku denganmu. Kemarin, masih ada rasa gak rela harus kehilanganmu secepat dan setragis ini. Bukan ini yang aku mau. Tidak saling berkabar, bahkan tidak lagi saling mengenal. Harusnya aku marah karena apa yang kamu lakukan itu sangat melukai harga diriku.

Bukankah dari pertama sudah aku jelaskan bahwa aku tidak inginkan lebih. Aku jatuh cinta, ya. Tapi bukan untuk memiliki kamu atau dimiliki kamu. Karena aku punya seseorang yang lebih berhak atas diriku dan aku juga tidak pernah punya keinginan untuk jauh apalagi sampai meninggalkan dia. Aku sangan mencintai dia.

Mimpiku yang indah tentangmu juga sudah pernah aku ceritakan. Piknik bersama 2 keluarga yang bersahabat. Saling bermain dan bercanda dengan anak2 dan pasangan kita masing-masing. Pasti seru, mengasyikkan dan menyenangkan.

Sekarang, aku sudah tidak lagi berharap banyak dalam hubunganku denganmu. Jangankan sebagai sahabat yang saling menyayangi dan menghormati. Sebagai temanmu, sekarang aku tidak lagi berharap. Tapi aku mau kamu tau kalau aku tetap menyayangimu. Aku tetap akan selalu bercerita padamu tentang aku, dan semua aktivitasku. Aku gak mau peduli, walaupun dirimu gak akan pernah merespon semua yang aku ceritakan kepadamu. Aku hanya ingin dirimu mengingatku dan mengingat semua kenangan manis yang pernah ada, walaupun bagimu mungkin tidak seberapa. Aku juga akan selalu berdoa untukmu. Hanya yang terbaik yang Dia berikan untukmu. Semoga kamu temukan bahagiamu, Kung... Amien...