Jumat, Juli 27, 2007

Ikhlas...

Ssshhh....
Mungkin sebaiknya kau diam
Jangan berisik, jangan usik aku

Ssshhh...
Stop, berhenti mengatakan halhal muskil
Karena nyata itu hanya fatamorgana
Bagai setan di tengah teriknya hari

Ssshhh...!!!
Semuanya bohong
Jangan hanya percaya katakata
Karena hanyalah produksi lidah yang liat

Ssshhh...
Tenang, tenang, tenang...
Endapkan diri dari kumparan badai emosi
takkan bisa kau buat mimpi selalu nyata

Ssshhh...
Ikhlas, itulah dia...

Selasa, Juli 24, 2007

DIBATAS PERTAHANAN

Ada tarikan dalam diri untuk terus menuju
Tapi akal membentuk tembok tebal dan tinggi

Liukan itu semakin mengarah
Gerakannya semakin liar melekuklekuk dalam dada

Aaargh... !!!
Setiap geraknya meninggalkan perih dan tanda memori yang sulit hilang
Di gerus-gerusnya tembok tebal dan tinggi yang menghalang
Di hantamkan palu emosi yang besar untuk meruntuhkannya

Tarian yang semakin menggila dan menekuknekuk
Mencakari sudut relung tersembunyi dalam jiwa yang merindu

Gemuruh api menjalari pembuluh yang membawa namamu
Panasnya menghanguskan kenyataan

Aaaaarrgh... !!!
...hentikan liukan itu !!
...hentikan tarian gila itu !!
...padamkan apinya...
...tapi sisakan baranya sebagai penghangat mimpi-mimpi.

Senin, Juli 23, 2007

Aku hanya ingin memberitahumu...

Dua puluh satu Juli dua ribu tujuh, Jam sepuluh malam, aku kembali mengunjungi tempat itu. Setiap sudut yang kulihat, kental dengan nuansamu. Atmosfirnya pun sarat dengan baumu. Hhhmm... Kurang lebih 4 tahun yang lalu, kita bersama mengunjungi tempat itu. Bersama kawan lainnya kita bercengkrama dalam hingar bingar suasana yang ada. Berderap berdua dalam nuansa reggae yang mereka mainkan.
Kucoba lupakan setiap moment yang menjadi de javu malam itu bagiku. Sebentuk sms ku kirim buatmu. Hanya sekedar memberitahu bahwa aku telah kembali ke tempat itu. Ya, tidak ada maksud lainnya. Hanya sekedar memberitahu. Entah apa reaksimu atau apa yang kau rasakan, aku hanya ingin memberitahumu, bahwa kenangan itu masih tergambar jelas dalam ingatanku. Malam itu dan saat ini, tiba2 rindu padamu... Hanya sekedar rindu. Tanpa syarat, tanpa ingin. Karena telah sangat lama rindu ini kuendapkan jauh ke dasar hatiku. Karena tak mungkin kutinggalkan permata paling berharga dalam hidupku. Perkawinanku.

Kamis, Juli 19, 2007

Mimpi itu...

Kemarin Mak cerita kalo dia bermimpi yang mungkin sebuah pesan. Dalam mimpinya dia lihat Mahani memaksaku untuk membuka daster yang aku pakai. Daster biru kesayanganku, oleh2 Mahani waktu ke Bali. Daster biru yang sekarang dah gak karuan bentuknya karena terlalu sering aku pakai. Daster biru kesayangan waktu aku masih hamil Ade Ayha.
Dalam mimpi emak itu, Mahani memaksaku membuka daster itu dan kemudian memberikannya ke seorang perempuan. Emak bilang kalau wajah perempuan itu terlihat sangat jelas. Seandainya dia bertemu perempuan itu di dunia nyata, dia pasti masih bisa mengenali perempuan itu.
Kata orang, mimpi emak itu buruk artinya. Mahani akan berpaling ke perempuan yang di kasih dasterku itu.
Cuma mimpi. Walaupun kata emak itu bukan hanya kembang tidur, tapi sebuah pesan. Sungguh, itu sangat mempengaruhiku. Aku sangat takut apa yang ditakutkan akan terjadi. Aku takut kehilangan Mahani. Mahani, dengan segala kekurangan dan kelebihannya tetaplah sangat berarti buat aku. Saat semua orang meninggalkanku, dia ada di sampingku. Dia bukan orang yang romantis. Bukan pula lelaki yang manis. Dia seringkali membuatku sebal dengan segala tingkahnya. Bahkan kadang dia membuatku merasa tidak berarti. Tapi dia Bapak anak2ku. Dia yang ada pada masa2 terburuk dalam hidupku. DIA SUNGGUH BERARTI BUATKU.
Dengan mimpi Mak itu, apakah aku akan kehilangan dia? Dengan segala kebiasaan buruk Mahani yang telah luput beberapa kali, akankah aku benar2 kehilangan dia? Duh, I can't imagine if that dream going to be come true.

Saat ini aku berada jauh di bawah kepercayaan diriku. Tapi kupompakan semangat dalam diriku, bahwa manusia lahir dengan membawa takdirnya masing2. Dan Pada saatnya dia kembali hanya akan menjadi sendiri. Cuma sendiri. So, aku nggak boleh takut menjadi sendiri, karena nggak ada yang sejati. Semua kata tentang persahabatan, perkawanan, cinta dan kasih hanyalah sebuah omong besar. Hanya sendiri. Gak ada orang lain.

Rabu, Juli 18, 2007

RUSUH

Gedebag gedebug pyar pyur srrr...
Debaran di dada ini gak beraturan..

Sliyat.. sliyut... nyut... nyut... nyut...
Sliweran di otak juga gak tau diri
Tabrakan saling membenturkan diri

Nyut... nyut... nyut... pyar... pyur... srrr...
Denyut bertalu di kepala bersautan dengan gedebug dada

Dalam wadag diri yang utuh
Berbagai peristiwa hilir mudik di kepala
Lampau kini dan khayal masa nanti

Saat ini, detik ini, resah rusuh diri
semua ingin diperhatikan dan diingat
semua menuntut jawab atas tanya
yang mungkin justru tak berjawab

Diam.. Diam..!!!
suarasuara tak berwujud mencela
mencaci dan menggumam
menggeremengkan peristiwa yang pernah ada

DIAM!!!

Aku ingin hening sejenak
biar hanya sejenak kuingin hening

Rabu, Juli 04, 2007

C O N T E M P L A T I O N

Alone by myself, thingking all over my life, in the light of a candle.
Corona lime first bottle is my friend tonight. My only friend...
I kiss the bottle with tenderness.
Coz tonight, I love it so very much.
Talk to it about what I feel and how I feel...
No words to say...
Just feel how it fills me with warm and safety feeling...

Seorang Kakak Laki-laki

Saat aku kecil, pernah kubilang pada bunda, aku ingin seorang kakak laki-laki...
Bunda bilang, kalau ada seorang laki-laki yang mau mendengarkanmu pada saat kamu besar nanti, itulah kakak mu...

Kubertemu laki-laki yang kemudian tak hanya mendengarkanku, tapi juga bersedia mencintaiku.
Akhirnya, kupilihlah dia menjadi suamiku.
Tapi ternyata dia bukanlah kakak lelaki yang aku cari, karena dalam cintanya ada nafsu
Nafsu yang sekarang membuat dia tak lagi mau mendengarkanku...

Dalam petualanganku mencari kakak laki-laki, belum dapat kutemui
Semua menawarkan sayang membalut nafsu, aku tak mau
Sampai ku bertemu kamu, kakak laki-laki yang mau mendengarkan aku
Sepertinya kamu berbeda. Semoga...

Aku hanya butuh pendengar yang tidak berpretensi
Yang mau menyediakan bahunya untuk tumpahan segala rasaku.
Senang, sedih, marah.
Maukah kamu? Semoga...

"Jawabmu : Iya. Hehehe... Jangankan di dunia, sampai kamu masuk neraka dan aku masuk surga juga aku mau... Hehehe..."


Note, Ours are beautifull, Bro... Jangan rusak itu dengan hal yang gak perlu, ya... Thanks for everything. Untill now, you're the best. I Love you more than before...



D I A M

Dalam diam, tatap mata itu menetap dalam sanubariku
Teduh, dalam lingkup kasih yang akupun tak tahu di mana letaknya
Kelembutan jiwa yang kini berdentangan bertalu menjadi sebuah lagu
Lagu kasmaran yang tiada akan mungkin aku perdengarkan dalam laku
maupun semburat jambon rautku
Kubiarkan saja
Kubiarkan dia menetap dalam DIAM