Selasa, April 03, 2007

Big...big...Love...

Dah hampir satu bulan aku nggak ajak anak2 main ke rumah orang tuaku. Padahal jarak rumah kami dengan Mbahnya anak2 itu hanya 5 menit perjalanan dengan motor. Biasanya, entah hari Sabtu atau Minggu, hari2 aku dan Mahani gak ngantor, kami biasa ngajak Mbak Sasha dan Ade Ayha main ke rumah Mbahnya itu. Bahkan terkadang Mbak Sasha nggak mau pulang dan langsung nginap di sana. Kalo udah begini, biasanya Bapak atau Ibuku telpon ke rumahku dan menanyakan kabar kami sekeluarga. 'Apakah sehat semua, Mbak sama Ade lagi ngapain? Kok nggak ke rumah Mbah? Gak ada apa2, kan?' dan pertanyaan-pertanyaan peduli yang lainnya.
Sebenarnya, gak ada yang terjadi di rumah kami. Dan bukan persoalan yang sulit sebenarnya kalau aku dan Mahani mengantar anak2 ke rumah Bapak-Ibu. Tapi, memang sebulan ini banyak hal yang terjadi dan cukup menguras enargi, baik tenaga maupun pikiran. Jadi rasanya nggak kepengin keluar rumah kalo dah hari libur. Sabtu dan Minggu lebih banyak kami habiskan di rumah. Bercanda bareng anak2, di rumah aja.
Kemarin, lagi-lagi Bapak telpon. Kangen sama cucu2, katanya. Duh, mencelos juga hatiku jadinya. Jahat banget aku, ya... Dah satu bulan aku nggak menengok mereka dan membawa anak2ku yang bisa jadi penghiburan buat mereka. Padahal nggak sulit buatku dan Mahani untuk mengajak mereka ke rumah Mbahnya.
Kemarin, KPR untuk rumah kami di Cilebut di setujui BNI. Pertama yang kuingat setelah kasih tau Mahani adalah mengabarkan kepada orang tuaku berita yang buatku adalah berita gembira. Pagi tadi, kubawa berita ini ke mereka. Nggak ada kesal di wajah mereka menyambut kedatanganku. Bahkan mereka menyambut beritaku dengan wajah sumringah dan gembira. -walaupun aku tau, bahwa dengan keputusanku untuk mengambil kredit perumahan itu, maka bantuan untuk kuliah adikku (saat ini adikku mau mengambil spesialisasi apotekernya di UI) yang biasanya aku berikan kepada mereka tiap bulannya nggak akan bisa lagi aku berikan. Yup, sejak Bapakku pensiun, aku membantu sedikit untuk keperluan kuliah adik bungsuku.
Ketulusan mereka kembali menyadarkan aku. Bahwa nggak ada yang melebihi ketulusan kasih dari kedua orang tua kita. Kalaupun sesekali waktu ada amarah yang terucap dari mereka, nggak akan mengurangi kadar ketulusan kasih dan sayang mereka buat anak2nya. Duh, kapan ya aku bisa memberikan kebahagiaan buat mereka dan melakukan sesuatu yang bisa menyenangkan hati mereka.


"May God Bless me to do all good things for my parents before their end of days... Ameen..."

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Ai ai...yang baru punya rumah...selamat ya..udah disetujui BNI. Hiks hiks jadi inget dulu pas ajuin aplikasi KPR di beberapa bank, kayaknya mereka ga percaya sama kami, banyak berkas yang diminta, ada ini dan itu. Akhirnya ga jadi ambil KPR...daripada malu ditolak bank.

Btw, aku udah pindah blog. Link disamping udah kadaluarsa, bu.