Rabu, Januari 03, 2007

Renungan Tahun Baru 2007

Sepuluh... Sembilan... Delapan... Tujuh... Enam... Lima... Empat... Tiga... Dua... Satu... Teeeeeeeeeeeetttt...... Duar... Duar... Duar... Hurree... Met Tahun Baru, ya...
Terompet, mercon, sorak sorai, ramai memenuhi angkasa malam tahun baru 2007. Suasana klasik yang sebenarnya akan selalu kita temui setiap pergantian tahun. Sebelum tahun ini, setiap malam tahun baru, gw hanya merasakan suasana yang "beda" dari malam2 biasanya. Beda, karena pada malam tahun baru, orang-orang nggak bakalan di marahin tetangga karena membunyikan terompet, mercon atau berteriak keras-keras saat tengah malam...

Malam tahun baru 2007, ada suasana lain yang benar2 lain yang gw rasakan. Suasana yang berbeda dari malam-malam tahun baru sebelumnya. Malam itu, gw benar2 jatuh dalam perenungan mengenai diri gw, keluarga gw dan semuanya yang ada di sekeliling gw...
Tahun 2006 menyisakan banyak banget kenangan yang gak bakal bisa gw lupakan sepanjang hidup gw... Di tahun ini gw banyak ketemu orang2 yang baru pernah gw temui ato gw bertemu lagi dengan orang2 lama yang lama gak gw temui. Tapi di tahun ini juga gw kehilangan banyak orang yang gw kenal dekat. Kehilangan yang banyak gw dapatkan justru di penghujung tahun 2006...
Bertemu banyak orang, baik yang sama sekali belum gw kenal sebelumnya ato orang lama yang gw temui lagi, bikin gw banyak belajar. Gw coba untuk mengambil setiap hikmah dari cerita2 yang mereka pendengarkan. Gw coba menyerap pengalaman2 hidup yang mereka share ke gw. Semuanya gw ramu... Gw jadikan sebagai pelajaran untuk bekal gw melangkah dalam hidup ini.
Kehilangan pada penghujung tahun 2006, membuat gw sadar betapa dekatnya manusia itu dengan kematian. Sahabat terkasih, Jack yang meninggal bulan Oktober 2006, Kakek Samsud yang berpulang bulan Desember 2006, membuka mata gw bahwa tidak ada yang tau soal rencana kematian... Gak ada seorangpun yang mengerti apakah satu detik ke depan kita masih bisa bernapas. Nggak ada yang tau... Kesadaran akan hal ini membuat gw jadi lebih berhati-hati dalam bertindak dan melangkah. Jangan sampai apa yang gw lakukan atau gw katakan menjadi bumerang buat gw atau bisa menyakiti dan merugikan orang lain... Kesadaran akan kematian buat gw sadar betapa kecil keberadaan manusia itu dan betapa sempit waktu yang Dia berikan... Dalam waktu yang sempit ini, sampai detik ini, belum banyak yang gw lakukan untuk membahagiakan orang tua gw, suami gw, anak-anak gw, orang2 di sekitar gw... Yup, masih banyak "tugas" yang belum gw kerjakan sebagai manusia. Ah... akankah waktu yang Dia berikan buat gw memungkinkan gw menyelesaikan tugas2 gw itu...??? Mungkin tidak... Tapi setidaknya, gw harus sudah mulai mengerjakannya dari sekarang... Semoga Dia merestui...
Tahun 2006, banyak rahmat dan berkah hidup yang gw dapat... Sayang, gw nggak bisa memanfaatkan semuanya itu dengan sebaik-baiknya. Kelemahan gw sebagai manusia lebih dominan untuk melakukan hal2 tidak bermanfaat yang pada akhirnya hanya membawa kerugian bukan hanya buat gw, tapi juga buat orang2 lain di sekitar gw... If only I can turned back time... Yah itulah penyesalan memang selalu adanya di belakang...
Tapi gw gak boleh larut dengan itu semua... Apa yang terjadi tahun lalu menjadi pelajaran yang sangat berharga buat kehidupan gw... Gw nggak boleh kayak gitu lagi... Gw harus bisa memperbaiki diri... Dalam sisa hidup yang gw sendiri nggak tau berapa panjang lagi, gw harus jadi lebih berarti... Tahun 2007 harus lebih baik dari tahun 2006... SEMOGA...

2 komentar:

andinur mengatakan...

Selamat tahun baru...Tahun depan pasti lebih baik. Lebih baik bayar tagihan telpon daripada ditelponin CSR tiap hari, lebih baik bayar cicilan kalau ga mau didatengin debt collector, lebih baik bayar iuran rt kalau ga mau disemprot pak rt.

Anonim mengatakan...

Bagus n dalem banget tulisannya.emang kita sebagai manusia nggak bisa perkirakan apa yang akan terjadi besok tapi setidaknya kita berusaha untuk meraih apa yang kita inginkan.berhasil apa nggak semuanya tergantung yang diatas.yg penting kita udah berusaha sekuat mgkn.